Buku Puisi Cinta - Gadisku

About Buku Puisi Cinta - Gadisku Android App

Cinta adalah serpihan energi Ilahi yang bersumber dari samudera Rahman dan Rahim-Nya, ia datang untuk menyalakan gairan hidup yang meredup, menambal asa yang tergerus masa dan memberikan makna pada setiap kata, serta meniupkan ruh pada seluruh bagian jiwa dan raga, --dengan segala rasa, warna, dan bentuk-- hingga hidup terasa indah dan sempurna.

Cinta yang dibangun oleh penulis bukanlah cinta telanjang, yang melepaskan dirinya dari sumber pemberi Cinta; cinta yang tidak hanya menjajakkan kegembiraan dan keriangan di bumi semesta, tapi cinta yang mampu membawanya terbang ke langit, menghadirkan cinta-Nya, dalam kesemestaan. Inilah anugrah besar yang diekspresikan oleh penulis, dalam merespon setiap objek yang pantas untuk dicinta, sepanjang lawatan hubbiyah-nya dengan falsafah wa ammaa bini'mati robbika fahaddits.

- - -

"Buku Puisi 'Gadisku' ini, dapat menjadi rujukan bagi siapa pun yang ingin menjadi pengembara rindu sejati. Penyair Yuyun Wahyudin berhasil mengolah kata-kata dengan jujur, intim dan mempesona. Yuyun Wahyudin, penyair yang lahir dari generasi pesantren seperti halnya Acep Zamzam Noor, Ahmad Faisal Imron, Fauz Noor, Ahmad Syubbanuddin Alwy, dan Mathori A Elwa telah memberi sumbangsih berharga dalam perkembangan sastra dari Pesantren".
(Rendi Jean Satria, Penyair)Love is flaky divine energy that comes from the ocean Rahman and Rahim him, it came to light that dims gairan life, patching up the eroded past and give meaning to every word, and breathed a soul in all parts of the body and soul, --With all flavor, color, and bentuk-- until life was beautiful and perfect.

Love that was built by the author is not love naked, who removed himself from the source of the giver of love; Love is not only menjajakkan excitement and joy on earth the universe, but the love that is able to fly away to the sky, to bring his love, in totality. This is a great grace that expressed by the author, in response to any object that deserves to be loved, throughout his trip hubbiyah philosophy with wa ammaa bini'mati robbika fahaddits.

- - -

"Book of Poetry 'My girl', it can be a reference for anyone who wants to be a wanderer homesick true. Poet Yuyun Wahyudin succeeded in processing words with honest, intimate and charming. Yuyun Wahyudin, the poet who was born of generations of boarding schools as well as Acep Zamzam Noor Faisal Imron, Fauz Noor Ahmad Syubbanuddin Alwy, and Mathori A Elwa has given valuable contribution in the development of literature from Pesantren ".
(Rendi Jean Satria, Poet)