Cerita Si Gajah dan Orang Buta

About Cerita Si Gajah dan Orang Buta Android App

Pesta rakyat yang luar bisa itu digelar di alun-alun istana. Ada banyak atraksi yang ditampilkan, ada nyanyian dan tarian tradisional, akrobat, musik dan banyak lagi. Dan di puncak acara, di kerumunan banyak orang dengan para menteri yang tentunya menempati tempat duduk terbaik, tampak sang raja menuntun sendiri seekor gajah ke tengah arena pesta. Di belakang gajah itu berjalanlah beriringan orang-orang buta.

Setekah sampai di tengah arena, Sang raja kemudian meraih tangan orang buta pertama, menuntunnya untuk meraba belalai gajah itu dan memberitahunya bahwa itulah gajah. Raja lalu membantu orang buta kedua untuk meraba gading sang gajah, orang buta ketiga meraba kupingnya, yang keempat meraba kepalanya, yang kelima meraba badannya, yang keenam meraba kaki, dan yang ketujuh meraba ekornya, lalu menyatakan kepada masing-masing orang buta bahwa itulah yang dinamakan gajah. People outside the party who could it be held in the palace square. There are many attractions that show, and songs and traditional dances, acrobatics, music and more. And at the peak of the event, in a crowd of people with ministers who would occupy the best seat, looking king himself an elephant walks into the arena party. On the back of the elephant walk alongside the blind.

Setekah up in the middle of the arena, then grabbed the hand of the king of the first blind man, led him to feel the elephant's trunk and tell him that it was an elephant. The king then help the blind both to feel the ivory elephant, blind three fingered his ear, the fourth fingered his head, the five fingered his body, the sixth fingered feet, and the seven fingered tail, then told each of the blind that is what called elephant.