Kitab Shalat Istisqo' 2.3 Icon
5
1 Ratings
50+
Downloads
2.3
version
May 18, 2018
release date
7.1 MB
file size
Free
Download

What's New

Panduan Shalat Istisqo' Lengkap

* Perbaikan Masalah Pada Aplikasi

About Kitab Shalat Istisqo' Android App

Pada permulaan hadits terdapat tambahan yang penting pada riwayat al-Ismaili dengan isnad Bukhari hingga Anas, katanya, "Orang-orang ditimpa kekeringan pada masa Nabi, meminta hujan dengan doa beliau. Lalu, beliau memintakan mereka agar diturunkan hujan. Kemudian diturunkan hujan buat mereka. Maka, pada waktu pemerintahan Umar." Lalu Anas melanjutkan hadits itu. Yang dimaksud dengan permohonan hujan mereka kepada Nabi saw. ialah meminta kepada beliau agar mendoakan kepada Allah buat mereka agar Dia menurunkan hujan kepada mereka. Dengan alasan, lafal "Fayastasqii lahum", yakni memohonkan hujan kepada Allah untuk mereka, lalu Allah menurunkan hujan kepada mereka. Kisah Anas pada bab al-Jum'ah di muka merupakan contoh tindakan paling jelas yang menggambarkan hakikat permohonan hujan dan tawasul mereka kepada Nabi saw. untuk memintakan hujan. Demikian pula istisqa' Umar kepada Abbas, bukanlah berperantara minta hujan dengan zat Abbas, melainkan dengan doanya. Hal ini diperkuat oleh hadits Ibnu Abbas, "Umar meminta hujan di mushalla (tanah lapang tempat shalat), lalu ia berkata kepada Abbas, 'Berdirilah dan mintakan hujan. ' Lalu Abbas berdiri seraya mengucapkan, 'Ya Allah, sesungguhnya di sisi-Mu ada awan." Hingga akhir doa. Diriwayatkan oleh Abdur Razzaq (4913) dengan isnad yang lemah, tetapi al-Hafizh diam saja, barangkali karena banyak syahid 'pendukungnya'. Kalau sudah jelas demikian, maka hadits ini tidak dapat dijadikan dalil untuk memperbolehkan bertawasul (berperantara) dengan orang yang sudah meninggal dunia (mayit). Karena, semua peristiwa di atas adalah merupakan tawasul dengan doa orang yang masih hidup, dan yang demikian ini tidak mungkin terjadi sesudah yang bersangkutan meninggal dunia. Inilah yang menyebabkan Umar bertawasul dengan Abbas (yang masih hidup), bukan dengan Nabi saw. (vang sudah wafat). Ini tidak termasuk bab bertawasul dengan orang yang kurang utama dengan adanya orang yang utama sebagaimana anggapan mereka. Dan yang memperkuat pendapat ini lagi ialah bahwa tidak ada seorang salaf pun yang bertawasul meminta hujan dengan zat Nabi saw. sesudah wafat beliau. Mereka hanya bertawasul meminta hujan dengan doa orang yang hidup, sebagaimana yang dilakukan oleh adh-Dhahhak bin Qais r.a. ketika ia meminta hujan dengan perantaraan Yazid bin Aswad al-Jarasyi pada zaman pemerintahan Muawiyah r.a.. Adapun apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah bahwa ada seorang laki-laki datang ke kubur Nabi saw, pada zaman pemerintahan Umar, lalu ia berkata, "Wahai Rasulullah, mintakanlah hujan untuk umatmu karena mereka telah binasa." Kemudian orang itu bermimpi, dan ia mendengar perkataan dalam mimpinya, "Datanglah kepada Umar." "Hingga akhir hadits, maka hadits ini tidak sah sanadnya. Berbeda dengan pemahaman sebagian mereka terhadap perkataan al-Hadits dalam al-Fath, "dengan isnad sahih dari riwayat Abu Shalih as-Samman dari Malikud-Dar", karena isnad yang sahih itu hanya sampai pada Abu Shalih. Sedangkan, sesudah itu tidak demikian. Karena, Malik ini sepengetahuan saya tidak ada seorang pun ahli hadits yang menganggapnya dapat dipercaya, dan Ibnu Abi Hatim memutihkannya (4/1/213). Dan orang yang meminta hujan itu pun tidak diketahui namanya, sehingga dia adalah majhul. Dan penyebutan Saif di dalam kitabnya al-Futuh bahwa orang itu bernama Bilal bin al-Harits al-Muzani salah seorang sahabat, sama sekali tidak dapat dipertanggungjawabkan. Karena Saif ini adalah Ibnu Umar at-Tamimi al-Asadi, dan adz-Dzahabi berkata, "Para ulama hadits meninggalkannya dan menuduhnya sebagai zinddiq."

Di-maushul-kan oleh Sa'id bin Manshur dengan sanad sahih dari Ibnu Abbas bahwa dia membaca, "Wa taj'aluuna syukrakum annakum tukadzdzibuun". Diriwayatkan dari Ibnu Abbas secara marfu, tetapi redaksinya menunjukkan penafsiran, bukan membaca ayat. Silakan periksa al-Fath.

Di-maushul-kan oleh penyusun di muka dalam hadits pertanyaan Jibril tentang iman dan Islam (48).At the beginning of the hadith there is an important addition to the history of al-Ismaili isnads Bukhari to Anas, he said, "People are drought-stricken at the time of the Prophet, asking for rain with a prayer to him. Then he ask them to be unloaded rain. Then lowered the rain for them . Thus, during the reign of Umar. " Then Anas continued his hadith. Referred to petition their rain to the Prophet. is asked him to pray to God for them that He sends rain to them. The grounds, the pronunciation "Fayastasqii lahum", which is to invoke rain to God for them, and God sends rain to them. Acts chapter Anas al-Jum'ah in advance is most obvious examples of actions that describe the nature of the rain and tawasul their petition to the Prophet. to request rain. Similarly istisqa 'Umar to Abbas, is not mediated by substance Abbas for rain, but with prayer. This was confirmed by the hadeeth Ibnu Abbas, "Umar asked for rain in mushalla (clearing a place of prayer), then he told Abbas, 'Stand up and ask for rain.' Then Abbas stood up while saying, 'O Allah, on the side of thy cloud." Until the end of the prayer. Narrated by Abdur Razzaq (4913) with a weak isnad, but al-Hafiz was silent, perhaps because many martyrs 'supporters'. If it is confirmed so, then this hadith can not be a proposition to allow bertawasul (mediated) with a person who has died (deceased). Because, all the events above are tawasul with the prayers of the living, and so this may not be the case after the relevant died. This can lead to Umar bertawasul with Abbas (who is still alive), not with the Prophet. (Vang already died). This does not include chapter bertawasul with the less mainstream with their main guy as claimed. And that reinforces this argument again is that no one else bertawasul Salaf rainmaking with substance Prophet. after his death. They just bertawasul rainmaking with the prayers of the living, as was done by adh-Dhahhak bin Qais r.a. when he asked for rain by the hand of Yazid bin Aswad al-Jarasyi during the reign of Muawiyah ra. As for what is narrated by Ibn Abi Abi Shaybah that there is a man came to the grave of the Prophet, in the reign of Umar, then he said, "O Messenger , mintakanlah rain for your people because they have been destroyed. " Later the man had a dream, and he had heard in his dream, "Come to Umar." "By the end of the hadith, the hadith is invalid sanadnya. In contrast to the understanding of some of them the words of al-Hadith in al-Fath," with isnads valid on the history of Abu Salih as-Samman from Malikud-Dar ", because isnads valid it just until Abu Salih. Whereas, after it is not so. Because, Malik is to my knowledge no one hadith scholars who consider it to be believed, and Ibn Abi Hatim bleach (4/1/213). and the people who ask for rain that did not anonymous, so she is majhul. And Saif mentions in his book al-Futuh that the man named Bilal ibn al-Harits al-Muzani one of a friend, simply can not be accounted for. Because this is Ibn Umar Saif at-Tamimi al Asadi, and adh-Dhahabi said, "The scholars of hadith leave and accused zinddiq."

   In-maushul-kan by Sa'id ibn Mansur with authentic sanad from Ibnu Abbas that he read, "Wa taj'aluuna syukrakum annakum tukadzdzibuun". It was narrated from Ibn Abbas marfu, but the wording indicates interpretation and not read the verse. Please check al-Fath.

    In-maushul-kan by the author in advance in the hadith Jibril questions about faith and Islam (48).

Other Information:

Requires Android:
Android 4.0.3+
Other Sources:

Download

This version of Kitab Shalat Istisqo' Android App comes with one universal variant which will work on all the Android devices.

Variant
3
(May 18, 2018)
Architecture
universal
Minimum OS
Android 4.0.3+
Screen DPI
nodpi (all screens)

All Versions

If you are looking to download other versions of Kitab Shalat Istisqo' Android App, We have 1 version in our database. Please select one of them below to download.

Loading..