Mengapa Kita Sholat?
Di zaman kontemporer ini, banyak orang meremehkan shalat dan melihatnya sebagai beban
yang berat bagi mereka. Bila engkau mengingatkan mereka, sebagian mereka mencari-cari
alasan pribadi bahwa ia sekarang ini sedang sibuk dengan urusan-urusan penting. Sebagian
mereka ada yang beralasan pakaiannya sudah tidak suci, sehingga tidak sah digunakan untuk
shalat. Bila pulang ke rumah, ia harus melepaskan pakaiannya itu terlebih dahulu, setelah itu
baru melaksanakan shalat. Ini sebenarnya adalah dusta. Sebagian yang lain mengaku telah
berbuat kurang optimal dan mulai mengulang-ulang ucapan, "Semoga Allah Subhaanahu
Wata'ala menganugerahi hidayah kepada kita."
Sementara di sana, ada lagi segolongan orang yang berperilaku buruk dengan terang-terangan
melakukan maksiat, menukar nikmat Allah Subhaanahu Wata'ala dengan kekafiran,
melecehkan shalat dan orang-orang yang mengerjakannya, kemudian mengaku-aku dirinya
seorang Muslim. Bila semata Allah Subhaanahu Wata'ala yang disebut, kenapa hati mereka
begitu jijik? Dan bila diajak kembali kepada Allah Subhaanahu Wata'ala, kenapa mereka
mengatakan, "Kami mendengar tapi kami menentang!
Sekian banyak pertanyaan yang terlintas di dalam pikiran manusia, didiktekan oleh hawa
nafsu, setan dan syahwatnya. Jika ia tidak mampu untuk menjawabnya, maka hawa nafsunya
mengemukakan dan menegakkan argumen kepadanya sehingga ia merasa tenang, namun
(sebenarnya ia) terhinakan. Lalu hawa nafsunya melakukan perbuatan busuk berupa suatu
pemikiran sehingga membuatnya sesat, menghiasi perbuatan buruknya sehingga ia
melihatnya baik, membenarkan pendapatnya yang rusak sehingga ia senantiasa berpegang
dengannya, membekalinya dengan perdebatan-perdebatan rumit dan membuainya dengan
angan-angan jauh hingga ia tercampak ke dalam api neraka sedalam tujuh puluh tahun tanpa
ia sadari. Namun jika ia dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan baik,
mementahkan syubhat-syubhat (kerancuan, ed.), menjadikan akal dan logika sebagai
pemutus, maka ia telah menegakkan hujjah (berargumen) terhadapnya sehingga membuatnya
diam membisu dan bersembunyi.
Kini, mari kita tuntaskan pertanyaan-pertanyaan di atas satu persatu, kemudian menjawabnya
dengan jawaban yang tidak menyisakan keraguan bagi si peragu. Maka, siapa saja yang
berpaling setelah itu, maka mereka adalah orang-orang yang berbuat zalim. Why Do We Pray?
In contemporary times, many people underestimate the prayer and see it as a burden
heavy for them. When you remind them, some of them looking
personal reasons that he is currently busy with important matters. partially
they no reasoned clothes is not purified, allowing unauthorized used to
Salat. When returning home, he has to undress it beforehand, afterwards
new prayers. This is actually a lie. Others claimed to have
doing less than optimal and began repeating the words, "May God Subhaanahu
Wata'ala bestow guidance to us. "
While there, there is another group of people who behave badly with blatant
immoral conduct, exchanged the favor of Allah Subhaanahu wata'ala with disbelief,
harassing prayers and the people who do it, then claim to him
a Muslim. If only God Subhaanahu wata'ala called, why their hearts
so disgusted? And when invited to return to God Subhaanahu wata'ala, why they
said, "We hear but we are against!
The many questions that occurred to the human mind, dictated by the weather
lust, demons and syahwatnya. If he is unable to answer, then his own lust
and uphold the arguments put forward to him so that he feels calm, yet
(Actually she) humiliated. Then his own lust committing a foul in the form of a
thus making misguided thinking, adorn the bad deeds that he
see well, confirming his opinion was broken so he always hold
with it, complete with intricate debates and rocked with
chimera away until he was thrown into the fire of hell as deep as seventy years without
knowing. But if he can answer these questions well,
confront syubhat-doubtful (confusion, ed.), makes sense and logic as
breaker, then he has established proof (argue) against him so it made
silent and hiding.
Now, let us finish the questions above one by one, then answer
with the answer that leaves no doubt for doubting. Thus, anyone who
turned away after that, then they are the ones who do wrong.
This version of Mengapa Kita Shalat? Android App comes with one universal variant which will work on all the Android devices.
If you are looking to download other versions of Mengapa Kita Shalat? Android App, We have 1 version in our database. Please select one of them below to download.