Seorang laki-laki tua datang kepada saya, rambutnya sudah memutih karena usia, setelah bersalaman ia pun berucap, “Pak Ustadz, ketika bangkit dari ruku’, saya selalu mengucapkan ‘Sami’allahu li man hamidah’.
Kata penceramah di kampung saya, ma’mum yang melakukan perbuatan
seperti itu, maka shalatnya batal. Bagaimanakah shalat saya selama ini?”.
Dalam sebuah pengajian, terlihat seorang jamaah yang melaksanakan shalat, ketika Takbiratul-Ihram ia angkat kedua tangannya setinggi-tingginya, setiap kali tegak bangun dari sujud ia kembali mengangkat kedua tangannya.
Seorang muslim yang hidup bernafas karena nikmat dan karunia Allah, detak jantungnya karena qudrat dan iradat Allah, tapi tidak pernah mau menempelkan dahinya untuk bersimpuh sujud ke hadirat Allah.
Tiga kasus di atas memberikan gambaran kepada kita tentang potret ummat saat ini.
Saya berharap, meskipun jauh dari kesempurnaan, mudah-mudahan buku kecil ini dapat memberikan jawaban untuk ketiganya.
Saya kemas dalam bentuk tanya-jawab untuk memudahkan pembaca. Biasanya, ketika membaca pertanyaan, akal bekerja ingin mencari jawaban, saat itulah jawaban datang, mudah mudahan lebih merasuk ke dalam hati dan akal.
Saya sebutkan beberapa pendapat mazhab, bukan untuk mengacaukan amalan ummat selama ini, akan tetapi untuk mengetahui bahwa pendapat itu banyak dan masing-masing memiliki dalil, sikap menghormati akan menguatkan ukhuwwah umat ini.
Buku kecil dan sederhana ini jauh dari kesempurnaan, masih perlu kritik yang membangun dari pembaca.
Semoga menjadi bahan kritikan bagi para ulama, dapat menjadi insipari bagi para pemula, menjadi bekal amal ketika menghadap Yang Maha Kuasa.An old man came to me, his hair had turned white with age, after shaking hands he said, "Sir Ustadz, when rising from bowing, I always say 'Sami'allahu li hamidah man'.
Said speaker in my hometown, ma'mum which acts
Such, then his prayer is void. How can I pray for this? ".
In a study, it looks a congregation praying, when Takbiratul-Ihram he lift his hands as high, whenever upright wake of prostration he again raised his hands.
A Muslim man who lives and breathes because the gift of God's favor, his heartbeat because qudrat and Iradat God, but never pressed his forehead to his knees will bow down to God's presence.
The three cases above gives us a portrait of the ummah today.
I hope, though far from perfect, hopefully this booklet can provide answers to all three.
I boxed in the form of questions and answers to facilitate the reader. Normally, when reading the question, reasonable work wanted to find an answer, that's when the answer comes, hopefully more penetrated into the heart and mind.
I mentioned some schools of opinion, not to confuse the ummah during this practice, but to know that the opinion of many, and each has a proposition, respect will strengthen ukhuwwah people.
Small and simple book is far from perfect, still need constructive criticism from readers.
Hopefully the subject of criticism for the scholars, can be insipari for beginners, a provision of charity when facing the Almighty.
This version of Seputar Shalat Android App comes with one universal variant which will work on all the Android devices.
If you are looking to download other versions of Seputar Shalat Android App, We have 1 version in our database. Please select one of them below to download.