Sholawat Ruuh Nabi

About Sholawat Ruuh Nabi Android App

Imam Sya’arani (r) meriwayatkan bahwa Nabi (s) bersabda, “Barang siapa yang bershalawat dengan cara seperti ini akan bertemu denganku di dalam mimpi, dan barang siapa yang bertemu dengan di dalam mimpi, ia akan bertemu denganku di Yawmil Hisab, dan barang siapa yang bertemu denganku di Yawmil Hisab, aku akan memberi syafaat padanya, dan barang siapa yang mendapatkan syafaatku, ia akan minum dari telagaku, Hawdh al-Kawtsar di Surga, dan barang siapa yang meminum dari al-Kawtsar ia akan terlindung dari api neraka.

Imam Sya’arani (r) berkata, “Aku harus membacanya,” dan aku membacanya sebelum tidur dan terus membacanya sampai aku tertidur. Aku melihat bulan dan melihat wajah Nabi (s) yang mulia, dan aku berbicara dengan beliau. Kemudian ghaba fi’l-qamar, aku merasa beliau berada di bulan hingga beliau menghilang. Aku berdoa kepada Allah (swt) demi shalawat ini, agar Dia memberikan seluruh nikmat yang Ia berikan, bukannya nikmat yang biasa, tetapi nikmat yang Ia berikan kepada Sang Kekasih-Nya, Sayyidina Muhammad (s), yang Ia janjikan kepada setiap mu’min, dan aku merasa bahwa aku telah mendapatkannya. (Afdhal ash-Shalawat, halaman 58).Imam Sya'arani (r) narrated that the Prophet (s) said, "Whoever bershalawat this way will see me in a dream, and anyone who met in a dream, he would meet me at Yawmil Reckoning, and whoever met me Yawmil reckoning, I would not intercede to him, and whoever is getting intercession, he would drink from telagaku, Hawdh al-Kawtsar in Heaven, and anyone who drank from al-Kawtsar he will be protected from the fire ,

Imam Sya'arani (r) said, "I have to read it," and I read it before bed and keep reading it until I fell asleep. I look at the moon and see the face of the Prophet (s) is noble, and I spoke with him. Then Ghaba fi'l-qamar, I felt he was in the months until he disappeared. I pray to Allah (swt) for the sake of these blessings that He gives the whole favors which He has given us, instead of the usual favors, but favors that He gave His Beloved One, Sayyidina Muhammad (s), which he promised to every believer and I feel that I've got it. (Afdal al-segue, page 58).